My Beloved, would you mind leaving me?
Start your life with much laugh and love
Find a better girl who you will live with
My Beloved, would you try to understand me?
Because I promise with as much as I love
I will not be yours till the last breath
And as a farewell I say
Thank you,
Thank you for allowing me to love you..
_your beloved ever, 15 November 2012, 19.16 WIB
http://iizmu.deviantart.com/art/farewell-191267536
Rabu, 26 Desember 2012
Entah Awal atau Akhir
Salah
Aku pernah mencoba mengajari mentari agar bercahaya
tapi aku lupa bahwa ialah cahaya
Aku pernah mengajari samudra agar menjadikan hujan
tapi aku lupa bahwa ialah muara lautan
Dan aku pernah mencoba mngajarimu untuk setia
tapi aku lupa bahwa mungkin aku tak cukup setia
Saat ini,
Aku tak lagi ingin mengajari apapun, siapapun
Sebab ternyata aku membutuhkan aku tuk mengajarinya banyak hal.
Jakarta, 16.22., 1 Februari 2011
tapi aku lupa bahwa ialah cahaya
Aku pernah mengajari samudra agar menjadikan hujan
tapi aku lupa bahwa ialah muara lautan
Dan aku pernah mencoba mngajarimu untuk setia
tapi aku lupa bahwa mungkin aku tak cukup setia
Saat ini,
Aku tak lagi ingin mengajari apapun, siapapun
Sebab ternyata aku membutuhkan aku tuk mengajarinya banyak hal.
Jakarta, 16.22., 1 Februari 2011
Rabu, 05 September 2012
Pursue the Chimera
Tak perlu berhenti berlari
Meski senja di ujung cakrawala berganti.
Tak usah berhenti berlari
meski fajar di ufuk timur menghunuskan caya mentari.
Dan,
Jangan pernah berhenti berlari.
Sampai Tuhan,
kakukan kaki,
raga mati.
With Rei,
11 Agustus 2012, 04.38.
Meski senja di ujung cakrawala berganti.
Tak usah berhenti berlari
meski fajar di ufuk timur menghunuskan caya mentari.
Dan,
Jangan pernah berhenti berlari.
Sampai Tuhan,
kakukan kaki,
raga mati.
With Rei,
11 Agustus 2012, 04.38.
Zero point One
Seperti mendengar malaikat memainkan
jantung harpa yang bergetar.
Seperti melihat bidadari yang menari
di atas senar-gitar-tua seniman jalanan.
Ketika pelangi dengan ceria menggelayut manja pada sisa hujan di pelupuk angkasa,
sembari mentari kembali membuka mata.
selesai 8 Agustus 2012 jam 12 lewat.
_ada yang hilang dari indraku melumat kata.
jantung harpa yang bergetar.
Seperti melihat bidadari yang menari
di atas senar-gitar-tua seniman jalanan.
Ketika pelangi dengan ceria menggelayut manja pada sisa hujan di pelupuk angkasa,
sembari mentari kembali membuka mata.
selesai 8 Agustus 2012 jam 12 lewat.
_ada yang hilang dari indraku melumat kata.
Hampir
Malam merangkak ke peraduan dengan
merentangkan sayap kelamnya.
Tak riuh suara dari bumi,
menghantarkannya ke lorong bertahtakan
mimpi..
Terpekur dengan pesona.
Lalu,
Mengais iba pada Yang Esa,
mungkin masih ada waktu untuk menyadarkan
diri.
Sebelum pagi,
kembali.
Sahur, 01 Agustus 2012, 02.35.
merentangkan sayap kelamnya.
Tak riuh suara dari bumi,
menghantarkannya ke lorong bertahtakan
mimpi..
Terpekur dengan pesona.
Lalu,
Mengais iba pada Yang Esa,
mungkin masih ada waktu untuk menyadarkan
diri.
Sebelum pagi,
kembali.
Sahur, 01 Agustus 2012, 02.35.
Kamis, 08 Maret 2012
Bunda...
Aku terhenyak menyadari betapa kerdilnya diri ini. Bagaimana bisa aku melakukan kesalahan yang begitu besar yang sudah aku ketahui sebelumnya namun aku tak menggubrisnya?
Apakah mentari akan begitu saja menerikkan sinarnya pada bumi tanpa sebab? Lalu, apakah hujan akan begitu saja menderas menenggelamkan bumi, lagi, tanpa sebab? Dan apakah Tuhan akan begitu saja memarahi hambanya, lagi-lagi, tanpa sebab?
Apakah mentari akan begitu saja menerikkan sinarnya pada bumi tanpa sebab? Lalu, apakah hujan akan begitu saja menderas menenggelamkan bumi, lagi, tanpa sebab? Dan apakah Tuhan akan begitu saja memarahi hambanya, lagi-lagi, tanpa sebab?
Ketika
Ketika tak sanggup mulut bicara,
atau tangan tak lagi mampu tuk menggengam
bahu terlalu rapuh tuk jadi sandaran
kembalikan,
kembalikan semua pada Tuhan.
Ketika teman hanya menjadi jurang yang menyesatkan
atau keluarga hanya menjadi tempat yang tak nyaman
dan diri sendiri begitu tersudutkan
serahkan,
serahkan semua pada Tuhan.
atau tangan tak lagi mampu tuk menggengam
bahu terlalu rapuh tuk jadi sandaran
kembalikan,
kembalikan semua pada Tuhan.
Ketika teman hanya menjadi jurang yang menyesatkan
atau keluarga hanya menjadi tempat yang tak nyaman
dan diri sendiri begitu tersudutkan
serahkan,
serahkan semua pada Tuhan.
Dari Cahaya
Terima kasih..
Lewat tulisan tanganmu, aku kembali berfikir, berkontemplasi sejenak dari hiruk pikuk perayaan tahun baru ini..
Apa yang sudah kulewatkan?
Sudahkah aku menjadi pribadi yang menyadari setiap tetes anugerah Tuhan?
Ataukah terlampau sering aku mengabaikan?
Pertanyaan itu rasanya masih kujawab dengan nada sumbang yang sama..
Lewat tulisan tanganmu, aku kembali berfikir, berkontemplasi sejenak dari hiruk pikuk perayaan tahun baru ini..
Apa yang sudah kulewatkan?
Sudahkah aku menjadi pribadi yang menyadari setiap tetes anugerah Tuhan?
Ataukah terlampau sering aku mengabaikan?
Pertanyaan itu rasanya masih kujawab dengan nada sumbang yang sama..
For you, Pa...
For I chose to finish 'Narnia' than helped you who were very tired after work.
I regret, Pa...
For I did my hobbies than helped Ma who was very old to massage you that night.
I regret, Pa..
For I was too childish to let my ego get bigger than I was ever.
Pa...
I apologize you.
Don't you see that I really regret?
Don't you feel that I am really sad?
Minggu, 08 Januari 2012
Kolong Langit
Pagi itu aku baru saja menyingkap selimut biruku saat dua gadis mengusik telinga dengan suara kaleng mereka. Sambil mengayuh sepeda pelan-pelan, mereka berdua berduet menyanyikan lagu tentang persahabatan, Sheila On Seven.
Seperti kebiasaan mereka yang telah kuhafal, sebentar lagi Seruni akan berteriak-teriak marah ketika sahabatnya Adelia meludah di jalan sembarangan sambil mengayuh sepedanya.
“Ih, jorok sih! Kasian kan yang sepedanya di belakang,” omel Seruni yang kerap menjadi reminder kebiasaan buruk Adelia.
Adelia hanya nyengir kuda sambil berkata, “Sorry lupa, hehehe.”
xxx
Melalui arah menuju The Daffodils, sebuah tempat kursus di belahan Bumi Timur yang dikelilingi hamparan hijau ilalang dan padi, dua gadis itu jalan-jalan dengan sepeda selepas kelas yang padat materi sehingga membuat wajah mereka berdua tertekuk lusuh.
Beberapa jam sebelumnya…
Adelia dan Seruni mendapat kertas buram kecil yang menjengkelkan. Lebih menjengkelkan dari pada kertas buram yang bergoyang-goyang minta ditanda-tangani demi mendapat traktiran di kantin lembaga. Kertas buram kali ini adalah kertas berupa deret-deret soal Study Club of Pre Grammar yang ditulis tangan oleh Tutor mereka, Mr. Feri.
Saat mereka mendapati nilai yang tak pernah lebih tinggi dari 60, rengutan langsung terpahat jelas di wajah keduanya. Namun, bukannya menyadari atas jeleknya pemahaman mereka terhadap materi yang memang terus-menerus dijejalkan ke otak mereka beberapa minggu terakhir, alih-alih mereka membela diri terhadap jebloknya nilai mereka kali ini.
“Mister, tulisannya lho kayak hieroglif gini. Kita mana bisa baca. Kita kan makhluk modern, gak kayak si penulisnya, iya kan yah?” Seruni protes sambil meminta suara dari teman sekelasnya. Adelia dan kawan kelas yang lain mengangguk cepat dan banyak tanda sangat menyetujui.
“Halah, alesan! Itu bukan karena seberapa nyeni tulisan saya, sampeyan saja yang dengkulnya sering kejedot, makanya lemot!” ucap sang Tutor dengan logat Jawa Timurnya.
Jadi, demi menghilangkan ketidak-puasan hati atas nilai yang memalukan tadi, mereka menghabiskan sepanjang sore dengan bersepeda ke sawah sambil duduk-duduk bercerita di pinggir jembatan kecil di tengah hamparannya.
xxx
Perjalanan ini
Brak! Aku tersentak saat menyadari siapa yang berdiri di ambang pintu yang terbuka.
“Meme, Iwa! Kok bisa tahu alamat Atta disini? Laras?” Kutanyai mereka.
“Sudah, jangan banyak tanya! Cepat kamu siap-siap, ikut Meme dan Iwa ke restoran. Ada yang mau kami bicarakan.”
Meme kelihatan begitu tegang dan Iwa terasa menakutkan bagiku di malam minggu dengan kedatangan mereka yang tiba-tiba ini.
xxx
“Atta, apa yang kamu lakukan sayang... Hiks. Apa yang telah merasuki kamu sehingga kamu jadi begini? Apa yang salah dengan keluarga kita, Atta? Hiks,” Meme mengisak.
Aku bingung, bagaimana bisa kujawab. Sudah hampir satu jam kami disini dan aku bahkan tak sanggup mengucapkan sepatah kata pun sebagai penjelasan.
Kamis, 05 Januari 2012
Ada dan Tiada
ketiadaan berasal dari keberadaan
begitu pula keberadaan yang terlahir dari ketiadaan
ketiadaan memiliki artinya sendiri
seperti keberadaan yang mempunyai maknanya sendiri
tidak ada persamaan di dunia
Sama halnya tidak ada perbedaan di semesta
begitu pula keberadaan yang terlahir dari ketiadaan
ketiadaan memiliki artinya sendiri
seperti keberadaan yang mempunyai maknanya sendiri
tidak ada persamaan di dunia
Sama halnya tidak ada perbedaan di semesta
Langganan:
Postingan (Atom)