Malam merangkak ke peraduan dengan
merentangkan sayap kelamnya.
Tak riuh suara dari bumi,
menghantarkannya ke lorong bertahtakan
mimpi..
Terpekur dengan pesona.
Lalu,
Mengais iba pada Yang Esa,
mungkin masih ada waktu untuk menyadarkan
diri.
Sebelum pagi,
kembali.
Sahur, 01 Agustus 2012, 02.35.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar