Jumat, 28 Oktober 2011

Kembali

Kembali berjalan sendiri
Menyusuri ranah bumi

Tanpa apa
atau
siapa

Sesekali aku temui sahabat di
bentangan sabana

Atau kuajak satu keluarga
menari di padang huma

Namun
Pada akhirnya mereka
Lenyap


Tangis

Jika ada anak manusia yang cepat sekali mengeluarkan air mata, salahkah mereka?
Jika ada anak manusia yang tak pernah meneteskan air mata, anehkah mereka?

Apabila keduanya bergabung dalam diri seseorang. Insan Tuhan. Yang Dia ciptakan untuk menyesakkan bumi yang sudah penuh sesak dengan malaikat-malaikat kecil Tuhan, serta iblis-iblis yang kian tua yang tak mampu sadar. Apakah Insan itu bisa disebut wajar?


Kacau

Di pinggir Ibu Kota yang baru saja disinggahi hujan, aku termenung. Dengan beberapa musik instrumental yang membuat renungan ini terasa semakin dalam. Dan sebotol teh dingin yang sebenarnya sudah tak lagi dingin.

Beberapa mobil lewat dengan kecepatan kilat. Memercikkan air coklat kombinasi debu dan hujan yang menggenang di ruas jalan. Kaus kakiku yang tadinya polos kini menjadi bermotif tutul bening kecoklatan.

Unik.