Jumat, 28 Oktober 2011

Kembali

Kembali berjalan sendiri
Menyusuri ranah bumi

Tanpa apa
atau
siapa

Sesekali aku temui sahabat di
bentangan sabana

Atau kuajak satu keluarga
menari di padang huma

Namun
Pada akhirnya mereka
Lenyap


Tangis

Jika ada anak manusia yang cepat sekali mengeluarkan air mata, salahkah mereka?
Jika ada anak manusia yang tak pernah meneteskan air mata, anehkah mereka?

Apabila keduanya bergabung dalam diri seseorang. Insan Tuhan. Yang Dia ciptakan untuk menyesakkan bumi yang sudah penuh sesak dengan malaikat-malaikat kecil Tuhan, serta iblis-iblis yang kian tua yang tak mampu sadar. Apakah Insan itu bisa disebut wajar?


Kacau

Di pinggir Ibu Kota yang baru saja disinggahi hujan, aku termenung. Dengan beberapa musik instrumental yang membuat renungan ini terasa semakin dalam. Dan sebotol teh dingin yang sebenarnya sudah tak lagi dingin.

Beberapa mobil lewat dengan kecepatan kilat. Memercikkan air coklat kombinasi debu dan hujan yang menggenang di ruas jalan. Kaus kakiku yang tadinya polos kini menjadi bermotif tutul bening kecoklatan.

Unik.

Selasa, 26 Juli 2011

Masa

Ia temui kami saat derita

Mengubah duka menjadi

tawa


Ia rangkul kami yang lain saat bahagia

Mengubah indah menjadi

nestapa


Masa

sungguh seperti

Roda



_Rumah Aceh, 25 Juli 2011, 9.59 p.m

Nak

Kmarilah, Nak

Biar bapak pangku


Lama tak pernah kita temui

Ibumu


Senin, 25 Juli 2011

Tentang Bumi

1900 :

Kita berlari

Meraup hujan

Basahi

Bumi

Permai

Tentang Kita

Lewat air mata
Cerita
Canda tawa
Senang dan susah

Hening

Nestapa cumbui kesendirian

Kejam

Saat dengan langkah tegap

Kau

Lenyap

Dalam wangi keraton keabadian



_Pare, 10 januari 2011, 23.32 WIB

Pergilah Dinda

Kukatakan padamu tentang hijau huma

Yang bakal kita kerjakan dengan

Sederhana

Kita segera akrab dengan sinar pagi

Nyanyikan kupu-kupu yang hinggapi lily

Senyumlah kamu

Tertawalah aku

Lelawa pun luruh dengan

Rumput biru



_Jakarta, 25 Juni 2011, 08.00 WIB

Cinta dan Rindu

: Koruptor


Hukum mati

      Atas tiap cinta dan

      rindu kami

Pada sesuap nasi



_Jakarta, 25 Juni 2011, 17.47 WIB

Lintang Kebenaran

Lelatu Mentari

    Beku

Percik hujan

    Bara

Ada.



Nb :
Keanehan yang smakin mengakrabi bumi,
itu b.i.a.s.a.

_Orange Net, Senin, 18 Juli 2011